Rabu, 24 Oktober 2012

Bahasa Cinta Untuk Sahabatku, Sofiatiun Annisah

kau bilang masih mencintainya?
dari sebrang Jakarta aku menahan geram dalam sesak air mata,
sampai kapan kau menyimpan bahasa itu dalam hatimu yang telah berdarah-darah.
itu bukan bahasa cinta, Fie! itu bahasa luka yang menggigit

dulu, mungkin kau mencintainya
tapi sekarang kau hanya belajar untuk mencintainya
dalam harapan yang tersisa
dalam kesabaran yang tersisa
dan dalam gema waktu yang kau abaikan sia-sia tanpa sisa

tanpa sisa untuk melihat sekelilingmu
tanpa sisa untuk merasakan yang menghampirimu

percayalah kawan, takdir ini indah dalam keteraturannya
meskipun harus ada air mata sebelum tawa
harus ada hujan badai, bias matahari sebelum pelangi

ku tunggu kabar terbaik darimu