Rabu, 24 Oktober 2012
Bahasa Cinta Untuk Sahabatku, Sofiatiun Annisah
dari sebrang Jakarta aku menahan geram dalam sesak air mata,
sampai kapan kau menyimpan bahasa itu dalam hatimu yang telah berdarah-darah.
itu bukan bahasa cinta, Fie! itu bahasa luka yang menggigit
dulu, mungkin kau mencintainya
tapi sekarang kau hanya belajar untuk mencintainya
dalam harapan yang tersisa
dalam kesabaran yang tersisa
dan dalam gema waktu yang kau abaikan sia-sia tanpa sisa
tanpa sisa untuk melihat sekelilingmu
tanpa sisa untuk merasakan yang menghampirimu
percayalah kawan, takdir ini indah dalam keteraturannya
meskipun harus ada air mata sebelum tawa
harus ada hujan badai, bias matahari sebelum pelangi
ku tunggu kabar terbaik darimu
Selasa, 29 Mei 2012
Jadilah Hebat Cintaku (@_^)
Tak ada satu hal pun yang dapat mengalahkan kesungguhan hati, ikhtiar dan doa.
Man Jadda Wa Jada
"Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dan dia mendapatkannya"
Ini tentang membangun,
sebuah keluarga,
impian,
cita-cita dan cinta
dan sebuah tujuan yang bermuara pada satu titik menggapai Ridha Nya.
ada hal terhebat yang Allah SWT titipkan dalam diri mu,
keimanan dan hati nurani
milikilah hati yang tak pernah membenci meski kau telah tersakiti.
Keimanan,
yang membuat kita tidak pernah khawatir atas perlakuan tidak adil dari orang lain,
dan tidak pula merasa khawatir atas pengurangan hak terhadap diri kita.
SEMANGAT ...
Kamis, 24 Mei 2012
Untuk Cinta Pertamaku, Emak dan Bapak
seperti itulah aku mengagumi mu...
entah berapa kata dan tulisan yang aku ukir untuk mu,
tapi, kau hanya tertawa "ora bisa maca ne" (Tidak bisa membacanya)
setelah ku membacakannya untuk mu, kau tak merespon hanya tersenyum sesaat.
tapi, aku tak kecewa, karena aku tahu itulah bagian dari ekspresi cintamu
cinta yang tak terbendung, cinta yang merengkuh.
aku selalu ingat pesan mu
"arep ngelakukaken apa bae olih-olih bae, sing penting manjing syurga olih keberkahane gusti Allah"
(Mau melakukan apa saja silahkan, yang penting masuk syurga dapat keberkahan dari Allah SWT)
Kini,
cintamu membawaku untuk menemukan cinta yang menyempurnakan setengah dien ku
Emak, ku cintai kau.
Your Litte TB
*************************************************************************************
PELANGI PUTIH
Entah mengapa kata itu muncul dalam desakan user name situsku.
kata yang mungkin tak bermakna apa-apa
tiba-tiba menjadi primadona, setelah BIDADARI TANPA SAYAP
Pelangi putih,
untuk mu Bapak
Bagiku,
Hati mu selalu putih,
senyum mu murni ketulusan
kisah indahmu dulu,
tentang semangat BIDADARI TANPA SAYAP
membuat aku bangkit dengan sejuta warna
Cerita mu dulu Bapak,
realita kah, kenangankah,
bagiku kau tetap sang Juara
kau adalah pejuang
aku akan menjadi abdi dalam kerentaanmu
menjadi mata, telinga, tangan, kaki. ketika hal itu semua telah "pensiun" dalam dirimu.
akan ku tunjukan indahnya dunia kedalam hatimu.
cinta PELANGI PUTIH, tanpa syarat tanpa pamrih
Bapak ku cinta kau.
Jakarta, 15 April 2011
Sabtu, 21 April 2012
Bersama mu.
Ketika kita menangis bersamaan dalam peluk yang bersahaja,
"Hari ini kau sudah bekerja keras, tetap semangat, Fighten Up You Will Just Fine"
Benar kata dosenku dulu,
"Suatu saat nanti, akan ada orang lain yang siap berjuang untuk dirimu dan anak-anakmu, semakin dewasa kita, kita akan menyadari tidak akan ada pangeran yang berkuda putih, tapi orang itu akan lebih gagah dari pangeran dan lebih indah dari berlian"
Kau,
Menilai aku bukanlah orang yang romantis,
kamu betul,
"urakan, ceroboh, berantakan, pelupa, dan mudah gugup," itu kata mu.
"kamu itu aneh, kamu menghadapi dunia ini bukan dengan otak mu, tapi kau menghadapi dunia ini dengan hati mu. Kau terlalu polos untuk ditipu."
Maka, aku pun bilang "Kau terlalu sombong dengan kebodohanmu" kau pun tak marah, "kau tahu, dari dulu aku ini orang yang sombong" itulah kau mas, selalu jujur.
Diawal kita menikah, aku masak terong gosong, tepat di hari pertama Ramadhan, dan kau pun tetap memakannya tanpa komentar. (Itu karena, kau selalu ingat Sunah Rasul tentang makanan, "perlakuan Rasulallah terhadap makanan itu ada dua, jika tidak dimakan maka Beliau akan Diam. ya, Makan atau diam.")
Ternyata ada hal yang lucu, kenapa aku tidak bisa memasak, Umi yang memberitahu ku. Diantara anak Umi, kau yang paling bawel dengan masakan, kurang inilah kurang itulah, terlalu inilah, terlalu itulah, sampai membuat Umi kesal, dan berkata "Tahu rasa Loh, kalau punya istri gak bisa masak !"
Perkembangan setelah 9 (sembilan) Bulan...
aku sudah mahir memasaka, Abah paling suka masakanku.. Luar Biasa.
meskipun kau masih dengan gaya sombongmu, masakanku tidak enak... Tapi aku luar biasa, telah mengubah kebiasaanmu untuk tidak bawel dengan makanan.
Kau suami yang penyabar, baik hati, luar biasa, unik, selalu meminta maaf duluan, dan penuh semangat.
Maafkan aku ya Mas, karena aku belum bisa jadi istri Shalihah.
Doakan aku dalam perjaungan ini...
Jakarta, 21 April 2012 / 09:37 PM
Menunggu Suami Pulang kerja,
Hati ini indah bersama mu.
Senin, 02 April 2012
Apakah aku sudah jatuh cinta padamu?
Hari ini tak sesunyi yang aku inginkan, mungkin karena aku telah menyakiti seseorang. Seseorang yang aku kagumi. Tak sengaja atau sengaja yang jelas aku sudah membuatnya kecewa hari ini.
Entah mengapa akhir-akhir ini begitu berbeda, seakan aku ingin terus menangis. Tapi apa yang harus aku tangisi, sepertinya tidak ada alasan untuk melakukan itu. Apa aku hanya kurang bersyukur, Rabbi ampunilah hambaMu ini.
***
Beri aku jawaban
Atas apa yang kutanyakan
Lewat kepolosan yang mungkin
Membuatmu kesal.
Lewat sikap yang mungkin
Membuatmu berbalik bersikap demikian
Aku mengemis akan hal itu
Lewat senyumku yang begitu getir
Lewat air mataku yang mengalir
Disudut kebingunan
Mengapa, ada apa denganku, salahkah aku
Jika aku harus berpetualang kembali mencari kesempurnaan cinta, dalam diamku.
Ku harap kau memahami kenapa aku begitu membutuhkan kesempurnaan itu,
Karena aku ingin mencintaimu dengan utuh
Tanpa syarat.
*****
Hari ini aku bahagia, aku kembali. Ya, aku harus memulainya, meninggalkan egois diri. Menatap matanya dan mengatakan “aku menyayangimu.” Dua kata yang selalu kamu bilang, “sesuatu yang luar biasa ketika kamu mengatkan itu padaku.” Maafkan aku sayang, ternyata aku kurang bersyukur, terlalu memanjakan egois, dan memuja masalah sebagai hal yang luar biasa, begitu lalai memaknai hakikat kenapa Allah Ta’ala memberi episode ini dalam hidup kita, karena Ia ingin menjadikan rumah tangga kita berpondasi karang keimanan, yang apabila diuji kita bersabar dan apabila diberi nikmat kita bersyukur.
Sayangku, tataplah aku. Ku ingin katakan sesuatu padamu. “Betapa anugerah ini indah bagiku, tapi kenapa aku begitu buta untuk melihat RahmatNya. Sempurnakanlah Imanku dengan Maaf darimu.”
***
Ya, Ku tahu jawabannya aku jatuh cinta padamu
Tapi ku tak mau lagi cinta yang dulu,
Cinta yang membawa aku pada ketakutan untuk kehilanganmu
Kini telah ku temukan, bersamamu. Cinta yang saling melengkapi untuk hidup bersama.
Kau pun punya hak untuk mengkhawatirkanku,
Tak hanya aku seorang yang merasakan khawatir itu
Ketika segalanya berubah,
Dalam perjalanan cerita cinta kita
Maka kita akan terus mencintai tanpa syarat,
Mengharap Ridha dari Nya, sang Maha Cinta.
Diakhir cerita cinta kita
Setiap tetes air mata yang tertumpah
Karena marah, dan emosi
Hanya akan terasa seperti tetes embun
Di pagi buta, yang tak lama akan menguap bersama hangatnya mentari.
Hanya sejenak saja tearsa
Namun,
Tak semudah itu sayang,
Sang waktu akan menggedor-gedor kesabaran kita, untuk mengusiknya
Bertempur bersama keinginan untuk menjadi pemenang, padahal itu kekalahan yang nyata.
Karena daun akan bergucang , dan embun pun akan gugur sebelum takdirnya.
Diakhir cerita cinta kita
Suatu saat nanti
Hati kita yang akan terus berpelukan
Dalam dekap kenangan
Dalam rindu yang terinvestasi
Sebagai doa dan harapan,
Kita akan menjadi sepasang suami istri kembali dalam SyurganNya.
Untuk suami tercinta
Chairul Irsan,
“Mas, perjuangan kita belum usai. Tetap beri aku semangat”
Sabtu, 04 Februari 2012
Doa kami
lalu untuk apa Allah Ta'ala ciptakan air mata.
Menangislah ...
***
Ya Rabbi...
Ketika kami jatuh, barulah kami sadar Engkaulah Segala Nya.
Rapuhnya kami, Engkau maha tahu.
Istiqomahkan kami dalam Jalan Mu, khusnul khotimahkan kami ketika mengakhiri cerita usia.
Ya Rabbi...
kuangkat kedua tangan kami,
Dekaplah kami dalam RahmatMu
dan yakinkanlah kami,
kami mampu menapaki Mitsaqan Ghaliza ini
dengan penuh keimanan.
Sabtu, 28 Januari 2012
Apa Salahnya
"karena Allah Ta'ala yang telah menjodohkan kita dalam takdirNya" bisik mu.
***
Tak pernah sedikitpun kau masuk dalam kriteria standarku, begitu pun dengan dirimu. Diriku bukanlah tipe mu. Aku lebih suka pria yang disebut ikhwan, engkau lebih suka wanita yang berbody, cerdas, cantik dan tahu aturan.
Apa salahnya jika kamu lebih menyukai musik Jazz, yang dengan kebanggaan kamu ceritakan "Jazz bisa masuk dalam situasi apa pun, baik acara formal atau formal." sementara aku lebih menyukai Nasyid, yang selalu kamu bilang "ini pertama kalinya aku dengar Nasyid."
Apa salahnya jika kamu lebih menyukai jalan-jalan untuk mengisi waktu luang, sementara aku lebih memilih tidur kembali melanjutkan mimpi.
Apa salahnya jika kamu lebih menyukai masakan berbumbu banyak, berkuah dan mengandung daging-dagingan, sementara aku lebih menyukai masakan bening tanpa daging.
Nyatanya kita di sini saling tersenyum bersama, di sini. Tanpa memiliki satu daya pun untuk saling menyakiti dan melepaskan diri. Jadi tidak ada yang salah, tentang kami. Kami hanya Insan biasa yang ingin menjadi luar biasa.
"Mari berjuang bersama, untuk terus saling mencintai hingga batas kemampuan yang tak terbatas."
Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah. Rasulullah SAW bersabda, “Apa yang dicari seorang mukmin setelah taqwa kepada Allah tidak lebih baik dari seorang wanita yang sholeh, apabila diperintah suami ia mentaatinya, apabila dipandang sangat menyenangkannya, apabila disumpah ia melaksanakannya dengan jujur, dan apabila ditinggal pergi ia menjaga dirinya dan harta suaminya.”
(HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah ra.)
Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya
Suami yang selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam (pemimpin, pelindung) istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki "Surga". Dia memegang teguh firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrim: 6)