Selasa, 02 Februari 2010

Hanya Untuk Pemimpin

Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mngerjakan kebajikan serta menasihati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran
(Al-‘Ashr: 1-3)

Kali ini saya akan kembali berbagi setetes ilmu, tentang filosofi kepemimpinan.
Berawal dari tiga gelas, yang diceritakan di kelas.


Gelas yang pertama, berisi air penuh dan ditutup. Filosofi air putih yang tergenang dan tertutup rapat. Apabila kita menyiramkan air ke atasnya apa yang akan terjadi? Air yang kita tuangkan akan tumpah ke lantai, sia-sia saja. Hal ini melambangkan seorang pemimpin yang tidak mau menerima masukkan dari orang lain, Dia selalu berusaha mengisolasi gagasan-gagasan yang diusulkan oleh orang lain. Bahayanya pemimpin tipe ini adalah secara perlahan dia membuat mati organisasinya dari kreativitas. Dan membuat pribadinya tidak bisa berkembang dengan baik, karena segala ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuannya,hanya digunakan untuk melindungi dirinya sendiri. Egois, tidak mau berbagi dan tidak mau menerima saran dari orang lain.


Gelas yang kedua berisi air penuh tapi tidak tertutup. Cobalah kita lakukan praktenya sendiri. Kita tuangkan air kedalam gelas tersebut, dan amatilah apa yang terjadi. Air itu akan masuk kedalam gelas, tapi akan ada air dari gelas itu akan keluar dari gelas itu. Filosofi seseorang pemimpin yang mau menerima saran dari orang lain, tapi tidak pernah mau menaplikasinnya dalam kehidupan organisasinya. Sekedar menampung … menampung, dan menampung. Tapi nol dalam aksi tinak lanjutnya. Cuma OM-DO (Omong Doang).


Gelas yang ketiga. Berisis air penuh, lalu diminum oleh yang mengisinya terlebih dahulu sebelum kembali diletakan diatas meja. Nah sekarang cobalah kau tuangkan kembali air itu kedalam gelas itu. Apa yang akan terjadi. Inilah filosofi seorang pemimpin yang dengan senang hati menerima saran dan kritikan dari orang lain. Selalu haus akan ilmu dan tak sekedar menerima, tapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan. Dengan kita minum, air itu akan lebih bermanfaat dan ketika kita hendak diisi dengan air yang baru pun, air itu tidak akan pernah tumpah. Selalu bersamu dengan air-air ilmu yang lama, lalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Sekarang tipe gelas mana yang akan kau pilih. Jangan berusaha bersikap acuh, itu hanya untuk pemimpin, eits jangan salah kita semua adalah seorang pemimpin. Khususnya pemimpin bagi diri sendiri.

Selamat Berjuang untuk menjadi pemimpin yang dirindukan, baik pemimpin diri sendiri ataupun memimpin Negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar