Jumat, 16 September 2011

Ku lihat engkau.

Kulihat engkau di sudut sajadahmu, ada air mata kerinduan.
kenapa manusia harus mempunyai rindu terhadap dirinya sendiri.
rindu dipeluk rinduNya, rindu disapa olehNya dalam ujian dan tantangan yang menyibak rasa,
rasa ingin menyerah dan rasa ingin selalu bangkit.

Ku lihat engkau dalam lamunmu,
ada harapan yang terancang dengan indah,
tapi kaupun meyadari seindah-indahnya renca kita,
jauh lebih indah renca Allah Ta'ala untuk kita.

melihatmu aku tersenyum,
dalam hati aku berbicara "Ya, Rabbi.. aku bersyukur padamu, engkau hadirkan pejuang dalam jejak langkah hidupku, orang lain yang siap berjuang untuk hidupku dan anak-anakku. Cintailah ia sebagaimana ia mencintaiku".

...

kesalku terkadang menepi pada kecemburuan,
yang semestinya tidaklah kumenyerah untuk mengganti cinta dengan emosi.
Tapi itulah cinta anak manusia, Cinta nya tebatas, berpermulaan dan akan ada pula akhirannya.

kau mengajari aku tentang kehidupan,
hidup yang kita jalani penuh fatamorgana yang menggoda,
namun terkadang memberi makna.

Bersyukurlah untuk semua yang kita terima, karena rasa syukur itulah yang membuat hidup ini penuh arti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar