Rabu, 27 April 2011

Dialog Hari Tentang Kehidupan dan Cinta

Dialog Hari

Tentang

Kehidupan & Cinta

Indramayu, 23 September 2009

Senin:

“Apa yang kau takutkan dari kehidupan …

?

Selasa:

“Aku tak mau lagi tinggal di bumi,

Menelan getirnya angin prasangka,

Tersengatnya matahari duka,

Tenggelam dalam airmata prahara, tiada ujung perlayanya.

Membuatku terperangkap dalam episode airmata, tak berhenti derainya.”

Rabu:

“Aku paling takut jika aku tak mampu membuat kehidupan di sekitarku menjadi tak hidup…”

Kamis:

Ya…

Tapi aku lebih takut lagi,

Jika sang pemberi kehidupan menarik kesempatan dalam kehidupanku, untuk memeperbaiki hidup menjadi lebih hidup…

Jum’at:

… Sudah cukup kawan!!!

Terlalu lama akau menjadi penonton perbingancangan kalian.

Berhentilah bermain-main, dan jadilah pemain kehidupan. Karena dari sana kau tak sekedar merasakan asam manisnya, tapi kau pun bisa melahirkan pemainnya…

Dialog tentang Cinta

Sabtu:

… Katanya dikehidupan ada cinta, bagaimana dengan cintamu?...

Ahad:

… Aku tak akan mencintai, sebelum aku mampu mencintai hal yang paling aku benci …

Jejak hari dalam lalu lintas waktu,

Hidup ini hanya beberapa detik saja, meraskan hidup berpuluh-puluh tahun yang hanya berakhir dalam hitungan detik di episode sakaratul maut.

“Teruslah melangkah, karena kita tak akan pernah tahu, dihentakan langkah yang ke berapa, kita akan menemukan kemenangan yang kita butuhkan, lebih dari sekedar yang kita inginkan.”

Siapkan bekal perjalanan menuju kehidupan abadi

… The End …

“Kehidupan tak akan pernah berakhir, kematian hanyalah jembatan yang akan menghantarkan kita menuju kehidupan abadi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar