Sabtu, 28 Mei 2011

Kau

Ku temukan makna baru, lewat katamu.
Disaat air mataku menghujan, kau hadirkan pelangi dalam rintiknya.

Memang tak menjanjikan padaku "tersenyum selamanya", tapi kau mengajari aku untuk mengeja cinta, benci, rindu, tawa, air mata, cemburu, marah, kagum, semua menjadi melodi yang memberi arti dan makna baru dalam satu kata... KEHIDUPAN.

Arti kebahagian tersimpan dalam hati yang selalu ingin memberi kebahagiaan. Keberanian untuk terus melangkah menikmati proses perjuangan, teruji dan terlatih.

Kau tak pernah memintaku untuk menjadi yang terbaik, tetapi kau mendukungku untuk terus berlatih dan mensyukuri ujian, karena kau tahu sesuatu hal yang keliru ketika kita memaksaan orang lain mejadi hal sama seperti apa yang kita pikirkan dan kita inginkan, tetapi kita bisa membatu orang lain menemukan potensinya melalui pikiran kita. Biarkan ia tumbuh berkembang dan memiliki nilai tambah sesuai dengan porsinya, itulah kau "pesona dalam biasa"

Kau bilang manusia tidak bisa dibentuk, tapi bisa membentuk lingkungan dan dibentuk lingkungan, mewarnai atau terwarnai.

Berbincang dengan mu aku bisa menemukan makna-makna baru. Seperti halnya ketika berdiskusi tentang air dan api. Air dan api memang tidak bisa disatukan, tetapi mereka bisa bekerja sama, berproses dengan potensinya masing-masing tanpa saling menyalahkan atau pun merendahkan potensinya masing-masing untuk menghasilkan output yang memiliki nilai tambah, "air mendidih." Dari air yang mendidih kita bisa memasukan benda apa saja yang kita inginkan, api membantu untuk mematangkan benda tersebut. Seperti itulah hidup, satu sama lain memiliki tujuan. Dan carilah apa tujuan Allah Ta'ala menciptakan kita ke dunia.

*********************************************************
Untuk kau... Menyempurnakan niat adalah dengan melakukannya secara profesional.
Profesional = Ikhlas.

Bukan menjadi insan terbaik, sekedar menjadi yang terlatih
mensyukuri ujian dan bersabar atas-Nya, menjadikan kita sebagai insan terbaik. Terbaik karena kita teruji dan berlatih.

"aku mengalir bukanlah untuk menjadi air
tetapi untuk tetap menjadi aku.

karena,
untuk mencintai-Nya
haruslah menjadi aku"

Untuk kau, jadilah diri terbaikmu.
Jangan terganggu ketika aku berhenti, teruslah melangkah dengan pasti.
karena aku percaya, dengan Ridha dan pertolon-Nya kamu pasti bisa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar